banner 970x250
Pangkalpinang

Reses di Kampung Keramat, Rudianto Tjen Akan Bawa dan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat ke Jakarta

×

Reses di Kampung Keramat, Rudianto Tjen Akan Bawa dan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat ke Jakarta

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, OkeyBung.com Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Rudianto Tjen akan membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat ke Jakarta.

“Kita akan memperjuangkan aspirasi masyarakat terutama program yang sesuai dengan kebutuhan rakyat dan sebagainya, akan kita perjuangkan secara tuntas,” ujar Rudianto Tjen, saat menggelar Reses di Kampung Keramat Kota Pangkalpinang, Jumat (29/12/2023) malam.

Ia mengatakan nantinya akan berkoordinasi dengan DPRD kota dan pemerintah daerah supaya apa yang diinginkan masyarakat terkoordinir dengan baik dan kita laksanakan.

Pada kegiatan tersebut Rudianto Tjen mengucapkan terima kasih kepada warga Kampung Keramat yang telah memilih PDI Perjuangan pada tahun 2019 yang lalu.

“Saya tugas di Jakarta sebagai Anggota DPR RI tentu saja pikiran, usaha dan perjuangan saya untuk masyarakat Bangka Belitung,” ungkapnya.

Anggota DPR RI Fraksi PDI-P ini mengungkapkan, selain itu waktu rapat kalau ada kesempatan dan program yang copot untuk masyarakat Bangka Belitung tentu saja akan di perjuangan mati-matian. Sebagai contoh perjuangan Kuota BPJS maka Kota Pangkalpinang ini dari tahun ke tahun dapat jatah BPJS Gratis bertambah terus.

“Saya perjuangkan juga pendidikan gratis SD, SMP, SMA dan sekarang ini ada kuliah gratis, semua itu sudah disalurkan juga oleh teman- teman kita yang hari ini karena perjuangannya tahun yang lalu baru turun, lagi bagi-bagi Program Indonesia Pintar (PIP),” jelasnya.

Ia mengingatkan banyak sekali yang sudah kita perjuangkan juga bersama bapak Wali Kota Pangkalpinang yang saat itu bapak Molen. Kita berjuang keras menurunkan anggaran yang sebesar-besarnya untuk Kota Pangkalpinang sehingga bapak Molen membangun Kota Pangkalpinang dengan cepat.

“Semuanya bisa kita bandingkan zaman bapak Molen dan sebelumnya. Kalau zaman bapak Molen pembangunannya lebih banyak dan lebih cepat, artinya anggarannya lebih besar. Untuk itu perlu kita bicarakan dan perjuangkan di Jakarta dan kita bawa pulang keseni,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *