DPRD

DPRD Babel Dukung Pabrik Wood Chip di Mendo Barat untuk Ketahanan Energi dan Pengelolaan Sampah

×

DPRD Babel Dukung Pabrik Wood Chip di Mendo Barat untuk Ketahanan Energi dan Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini

Mendo Barat, OkeyBung.com Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Eddy Iskandar, mengunjungi pabrik wood chip milik PT. Mentari Biru Energi di Mendo Barat pada Senin (24/2/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung operasional perusahaan dalam memproduksi wood chip yang digunakan sebagai biomassa campuran batubara (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Air Anyir, Bangka.

Eddy Iskandar menyambut baik keberadaan pabrik ini, terutama karena perannya dalam mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di Babel.

Ia juga mengapresiasi inovasi perusahaan dalam mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM), yang dianggap sebagai solusi potensial untuk pengelolaan sampah masyarakat.

“Saya menyambut baik keberadaan pabrik wood chip ini karena dampaknya sangat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Terlebih, program mereka dalam mengolah sampah plastik menjadi BBM adalah inovasi baru yang bisa sangat berguna ke depannya, sesuai dengan pansus yang sedang digarap oleh DPRD Babel,” ujar Eddy.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah dalam menciptakan sumber energi baru yang lebih berkelanjutan.

“Kami dari DPRD siap hadir sebagai penghubung ke pemerintah daerah. Jika diperlukan, kita bisa duduk bersama membahas ketahanan energi untuk Bangka Belitung,” tambahnya.

Suhaedi, perwakilan dari PT. Mentari Biru Energi, menjelaskan bahwa pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 6.800 meter persegi dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 ton per bulan, dan diharapkan meningkat hingga 12.000 ton per bulan di masa mendatang.

Selain berkontribusi terhadap rantai pasok PLTU, pabrik ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

“Semua karyawan pabrik berasal dari Kabupaten Bangka, mayoritas dari Desa Air Duren,” jelas Suhaedi.

Untuk bahan baku, perusahaan saat ini mengandalkan kayu tanaman karet yang dipasok dari masyarakat. Namun, mereka juga tengah mengembangkan program self planting dengan menanam sendiri bibit pohon angsana sebagai alternatif bahan baku. Tak hanya itu, perusahaan juga memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan bakar minyak untuk operasional pabrik.

banner 970x250 banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!