Pangkalpinang, OkeyBung.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Beliadi mengatakan bahwa isu-isu yang berkembang mengenai pengembangan bisnis dari Hashim Djojohadikusumo tidaklah semuanya benar.
Menurut Beliadi, semula pabrik timah tersebut memang bakal dibuka di daerah Babel, namun hal itu batal dilakukan lantaran pengelolaan kawasan ekonomi di Babel dinilai belum baik.
“Memang awalnya mereka berencana buka di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) di Kawasan Industri Sadai, ternyata industri itu dikelola oleh swasta dan sampai saat ini pengelolaannya belum baik dalam pandangan dan kajian banyak investor. Beliau berencana buka di kawasan ekonomi suge yang berada di Tanjung Batu, ternyata SK kawasan ekonominya itu belum ada kejelasan,” katanya.
Mendapati hal itu, lanjut Beliadi, tim ekonomi dari perusahaan Hashim Djojohadikusumo pun mencoba untuk mengkaji daerah mana saja yang cocok untuk membuka pabrik timah. Lalu setelah melalui banyak pertimbangan dan kajian akhirnya dipilihlah daerah Batam. ditambah lagi, himbauan Presiden RI untuk segara mungkin mempercepat hilirisasi sehingga harus sudah mulai dilakukan dari sekarang.
“Jadi untuk menunjang dan mendukung program Presiden ini akhirnya dipilihlah Batam dan di Batam ternyata sudah lengkap komplit dan sudah berjalan dan bagus. Selain itu yang menjadi pertimbangannya suplai bahan baku, sehingga ditentukanlah oleh tim kajian ekonomi ini pabriknya dibuat di Batam karna disana banyak pabrik elektronik seperti Samsung yang memang membutuhkan bahan baku itu,” jelasnya.
Sementara itu, mengenai pengembangan sayap bisnis milik Hashim Djojohadikusumo yang dikaitkan dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029, ditegaskan Beliadi juga tidak lah benar.
Dijelaskan Beliadi, bahwa Hashim Djojohadikusumo sudah menjadi pengusaha dari dulu, bahkan saat Prabowo Subianto masih aktif di TNI dengan jabatan Letnan Dua.
“Jadi pak Hashim sudah jadi pengusaha di usia muda dan usaha beliau ini karna kepiawaian, kecerdasan beliau akhirnya terus eksis sampai sekarang. berganti presiden, berganti generasi namun tetap eksis, jadi tidak ada hubungannya buka bisnis di Batam dengan pak Prabowo jadi presiden,” tegasnya.
“Tentu beliau (Hashim Djojohadikusumo) ingin mendukung program pak Jokowi terkait hilirisasi, jadi tolong kepada netizen dan kawan-kawan dijelaskan bahwa pak Hashim bangun pabrik di Batam bukan karna abangnya presiden lalu mengembangkan sayap, tapi karna memang kajian bisnisnya lebih pas dan cocok disana dan perlu diketahui pak Hashim itu sudah jadi pengusaha di usia muda bahkan sebelum pak Prabowo jadi ketua Partai Gerindra,” sambung Wakil Ketua DPRD Babel ini.
Beliadi juga mengingatkan kepada seluruh pihak agar dapat saling menghormati keinginan seseorang untuk berusaha, selama tidak merugikan negara.
“Beliau (Hashim Djojohadikusumo) juga track record usahanya tidak ada yg merugikan negara malah menguntungkan negara,” tuturnya.