BANGKA SELATAN, OkeyBung.com – Kehidupan masyarakat desa kini semakin dekat dengan sentuhan teknologi, terutama berkat kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintahan desa. Sebagai bagian dari program Pengabdian Dosen Tingkat Jurusan Universitas Bangka Belitung Tahun 2025, Jurusan Teknologi Industri dan Rekayasa Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik UBB. Tim pengabdian terdiri dari dosen prodi teknik mesin dan teknik elektro serta mahasiswa UBB telah melaksanakan kegiatan serah terima mesin pencacah bahan pembuatan kompos sekaligus sosialisasi penggunaan mesin tersebut di Desa Pergam, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 19 September 2025 ini, bukan sekadar penyerahan alat, tetapi juga menjadi titik awal dari harapan baru masyarakat Desa Pergam terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan limbah organik dan bahan pertanian.
Dari Kampus ke Desa: Transfer Teknologi yang Menyentuh Langsung Kehidupan Masyarakat
Tim dosen yang terdiri dari para akademisi Jurusan Teknik Mesin UBB hadir secara langsung untuk menyerahkan mesin pencacah bahan kompos yang dirancang khusus untuk kebutuhan masyarakat desa. Mesin ini merupakan hasil dari inovasi teknologi tepat guna yang dapat mencacah berbagai jenis limbah organik, seperti jerami, daun kering, dan sisa pertanian lainnya untuk dijadikan kompos.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari pihak kampus dan perwakilan pemerintah desa, dilanjutkan dengan penyerahan simbolis mesin oleh Ir. Saparin, S.T., M.Si. selaku ketua tim pengabdian. Mesin diterima secara resmi oleh Kepala Desa Pergam, yang mewakili pemerintah desa sekaligus masyarakat setempat.
Dalam sesi serah terima, dinyatakan bahwa mesin diserahkan dalam kondisi baru dan siap pakai, lengkap dengan uji coba langsung dan pelatihan penggunaan kepada warga desa yang hadir.
Kepala Desa Pergam menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas bantuan mesin pencacah yang diserahkan oleh UBB. Dalam sesi wawancara singkat, ia menyampaikan betapa pentingnya alat ini bagi aktivitas pertanian dan pengelolaan limbah desa yang sebelumnya masih dilakukan secara tradisional.
“Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih banyak atas mesin pencacah bahan seperti jerami ini. Mesin ini sangat bermanfaat karena mempermudah proses pengolahan kompos. Biasanya kami hanya menggunakan metode manual. Dengan mesin ini, tentu akan mempercepat proses dan hasilnya lebih baik,” ungkapnya.
Selama ini, masyarakat Desa Pergam telah terbiasa mengolah limbah organik menjadi pupuk kompos secara mandiri menggunakan alat seadanya. Namun, dengan adanya mesin pencacah ini, proses yang tadinya memakan waktu dan tenaga kini dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan efektif.
Lebih dari Sekadar Mesin: Harapan Besar untuk Kolaborasi yang Berkelanjutan
Tak hanya mengungkapkan rasa terima kasih, Kepala Desa Pergam juga menyuarakan harapan besar terhadap kelanjutan kerja sama dengan Universitas Bangka Belitung. Baginya, kolaborasi ini adalah awal dari banyak kemungkinan baik yang bisa dijajaki di masa depan, terlebih dalam mendukung usaha mikro dan pengembangan potensi desa.
“Kami dari pemerintah desa sangat-sangat berharap kerja sama ini tidak hanya sampai di sini. Di desa kami banyak sekali kebutuhan teknologi, seperti pembuatan mesin terasi misalnya. Kalau ada bimbingan dan bantuan seperti ini dari UBB, tentu akan sangat membantu masyarakat kami,” tambahnya.
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen UBB benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat dan diharapkan menjadi jembatan menuju pembangunan desa yang berbasis inovasi dan teknologi.
Tim Pengabdian dan Sosialisasi: Dosen Hadir Langsung Sebagai Narasumber
Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah dosen Teknik Mesin yang bertindak sebagai narasumber dalam sosialisasi penggunaan mesin pencacah. Mereka menyampaikan materi terkait cara pengoperasian, perawatan mesin, serta potensi pengembangan pemanfaatan mesin dalam kegiatan pertanian berkelanjutan.
Adapun narasumber yang hadir pada saat pengabdian dengan Ketua Tim Pengabdian : Ir. Saparin, S.T., M.Si. serta anggotanya yaitu : Ir. Eka Sari Wijianti, S.Pd., M.T. , Ir. Yudi Setiawan, S.T., M.Eng. , Ir. Rodiawan, S.T., M.Eng. Prac., Ph.D. dan Agus Sarwono, A.Md.
Kehadiran para narasumber ini menjadi bentuk nyata pengabdian multidimensi yang tidak hanya memberikan alat, tetapi juga ilmu dan pendampingan teknis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Dukungan LPPM dan Dikti Saintek: Menguatkan Dampak Pengabdian
Kegiatan ini merupakan bagian dari skema pengabdian dosen tingkat jurusan yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bangka Belitung, serta didanai oleh program Dikti Saintek Berdampak. Dukungan ini memungkinkan para dosen untuk membawa inovasi mereka langsung ke tengah masyarakat, menjawab kebutuhan nyata, dan menumbuhkan semangat kewirausahaan berbasis teknologi. (Humas)












