PANGKALPINANG, OkeyBung.com – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai Bank Sumsel Babel tidak menunaikan sepenuhnya komitmen dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati terhadap Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
Hal ini disampaikan oleh Himmah Olivia, pimpinan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak Bank Sumsel Babel, ia menegaskan bahwa Komisi II DPRD memberi waktu satu minggu untuk menyelesaikan hal tersebut. Jika tidak, DPRD akan melanjutkan proses rekomendasi pencabutan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) senilai Rp 2,5 triliun.
“Jika tidak diselesaikan, kami Komisi II sepakat untuk melanjutkan kembali,” ujar Himmah Olivia kepada wartawan usai RDP, Senin (7/7/2025).
Sebelumnya, surat rekomendasi pencabutan RKUD tersebut telah dikirimkan ke pimpinan DPRD, namun prosesnya mandek.
“Kami meminta MoU ini diselesaikan. Ternyata sampai hari ini ada beberapa item yang belum dijalankan. Kami beri waktu satu minggu ke depan untuk melihat hasilnya,” tambahnya.
Himmah juga menjelaskan bahwa Komisi II sebelumnya telah memanggil pihak Bank Sumsel Babel dan bahkan menyurati terkait rencana pencabutan RKUD, yang berarti dana tersebut bisa dipindahkan ke bank lain.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Babel, Rina Tarol, menyoroti adanya biaya operasional hampir Rp 1 triliun yang tidak transparan penggunaannya.
“Seharusnya, kita sebagai pemegang saham harus tahu, untuk apa saja biaya operasional sebesar itu. Biaya promosi Rp 62 miliar itu untuk apa saja? Harus ada penjelasan, tidak bisa dibiarkan tanpa kejelasan,” tegas Rina Tarol.
Dalam forum RDP tersebut, Rina juga mengungkap adanya dugaan penyimpangan dalam pengadaan di Bank Sumsel Babel.
“Pengadaan-pengadaan di Bank Sumsel Babel kalau dilihat di E-Proc, tidak pernah satu pun diumumkan lewat E-Proc. Padahal sesuai Perpres, proses pelelangan wajib lewat E-Proc,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya bahkan tidak mengetahui mekanisme pelelangan yang digunakan oleh Bank Sumsel Babel.
“Banyak persoalan yang kami sarankan kepada Pak Gubernur agar RKUD ini dicabut. Walaupun tidak full, setidaknya harus dipecah. Karena ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan,” ungkap Rina.