PANGKALPINANG, OkeyBung.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Eddy Iskandar, menerima audiensi dari Aliansi Masyarakat Cinta (AMC) Bangka Belitung (Babel), Senin (10/02/24).
Audiensi ini bertujuan untuk membahas polemik mengenai perhitungan kerugian negara dalam kasus 271 T yang tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Eddy Iskandar menegaskan bahwa DPRD selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat.
“Apapun aspirasi masyarakat wajib kami terima dan akan kami bahas sesuai ketentuan serta prosedur yang ada,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setiap aspirasi akan diproses melalui mekanisme yang ada di lembaga DPRD, dan diserahkan kepada masing-masing fraksi untuk dibahas lebih lanjut.
“Pembentukan pansus (panitia khusus) itu diajukan oleh fraksi-fraksi dengan membuat surat kepada pimpinan, kemudian dibahas dalam badan musyawarah, dan akhirnya disahkan di paripurna,” jelas Eddy.
Ia juga menegaskan bahwa pembentukan pansus atau panja tidak bisa hanya berdasarkan keinginan individu atau kelompok tertentu, melainkan harus mendapat persetujuan dari semua fraksi di DPRD.
“Hari ini kami juga sedang melakukan rapat badan musyawarah, dan kemungkinan salah satunya membahas soal pansus ini,” tambah Eddy.
Sementara itu, Ketua AMC Bangka Belitung, Kurniadi Ramadani, menyampaikan bahwa polemik yang berkembang di masyarakat disebabkan oleh kurangnya informasi yang utuh dan valid mengenai perhitungan kerugian negara.
AMC mendorong DPRD untuk meminta data yang akurat dari tiga kementerian terkait, yakni Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan ESDM, untuk mengetahui secara pasti luasan bukaan lahan, reklamasi, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kasus ini.
“Kami meminta agar data ini dibuka secara transparan kepada masyarakat, agar tidak ada kesalahpahaman atau perbedaan persepsi di kalangan warga,” tegas Kurniadi.
Ia berharap DPRD dapat segera menindaklanjuti aspirasi ini demi kepentingan masyarakat Bangka Belitung.
