DPRD

Pajak Dinikmati Daerah Lain, Truk CPO Hancurkan Jalan di Basel, Rina Desak Ganti Plat BN

×

Pajak Dinikmati Daerah Lain, Truk CPO Hancurkan Jalan di Basel, Rina Desak Ganti Plat BN

Sebarkan artikel ini

Air Gegas, OkeyBung.com Respon cepat dilakukan anggota DPRD Bangka Belitung (Babel), Rina Tarol setelah mendapat pengaduan masyarakat berkenaan rusaknya sejumlah ruas jalan di perbatasan Desa Nyelanding dan Desa Delas Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan (Basel).

Bahkan Rina rela turun meninjau kondisi jalan rusak parah pada Sabtu, 25 Januari 2025. Diduga jalan yang dulunya beraspal sekarang tampak seperti kubangan lumpur sehabis hujan ini disebabkan tingginya aktivitas hilir mudik truk pengangkut sawit/CPO, yang kemudian diperburuk dengan curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

Kondisi jalan itu pun disaksikan langsung oleh politisi Partai Golkar ini, yang juga turut menyertakan Kepala Dinas PUPR Perkim Babel Jantani Ali bersama Kabid Bina Marga Syafran Noveri yang melihat kerusakan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.

Dan benar saja, beberapa truk tangki bermuatan Crude Palm Oil (CPO) dengan plat nomor polisi BE (Provinsi Lampung) yang berasal PT Banka Agro Plantari di Desa Bedengung masih melintas. Truk pengangkut puluhan ton ini pun harus ekstra hati-hati saat melintas jalan yang lincin, tak sedikit dari truk ini mati mesin saat mencoba melewati jalan yang tidak bedanya dengan medan ‘off road’. Keadaan yang sama juga dialami kendaraan masyarakat baik mobil maupun motor.

Dalam peninjauan tersebut, Rina sempat berdiskusi dengan masyarakat setempat. Turut pula Kepala Desa Nyelanding, Nurdin. Kendati ada juga perbaikan jalan ala kadar dengan menggunakan alat berat excavator berukuran mini dan mesin menggilar atau tendem roller yang diturunkan pihak perusahaan, namun tetap tak maksimal.

Kepada wartawan, Rina mengaku prihatin dengan kondisi rusak parahnya jalan yang menjadi akses utama penghubung tiga kecamatan, yakni Air Gegas, Payung dan Pulau Besar. Seperti dilihat bersama-sama bahwa akses ini ramai digunakan masyarakat. Baik mereka yang bekerja dan siswa yang ke sekolah.

“Jelas bahaya sekali, karena rusaknya parah sekali ini. Kita harap masyarakat dapat berhati-hati saat melintasi,” ungkapnya.

Rina juga tampak meradang melihat truk muatan CPO yang berlalu-lalang dengan plat nomor polisi luar Babel.

“Ini kendaraan-kendaraan yang ngerusakin jalan pajaknya kemana? jelas bukan ke Babel karena plat luar (BE/BH = Lampung/Jambi), pasti baliknya (bayar pajak) ke tempat plat nomor itu. Jadi berapa banyak hilangnya pendapatan (APBD) kita karena pajaknya kendaraan itu tidak dibayar disini,” sebutnya.

Ia telah mendapat informasi bahwa ada 75 truk milik perusahaan yang kebanyakan bukan plat nomor polisi Babel (plat BN). Dan pihak Dinas PUPR Perkim Babel sudah turun mengukur luas dan panjang titik kerusakan jalan.

“Kita akan coba carikan solusi perbaikan jalan, dan dalam waktu dekat ini kami akan panggil pihak perusahaan, perangkat desa serta pemerintah kabupaten basel untuk rapat bersama DPRD Babel,” katanya.

Oleh sebabnya, legilator perempuan dari dapil Basel ini meminta agar perusahaan minyak kelapa sawit ini dapat bertanggung jawab juga atas kerusakan jalan ini, disamping kepedulian Bupati Basel Riza Herdavid terhadap kerugian yang dialami masyarakat. Salah satunya dengan memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit ini untuk meningkatkan sarana dan prasarana masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

“Bukan kita tak suka adanya pabrik, tapi tidak boleh juga mereka merusak. Dan kita minta perusahaan dapat perusahaan agar truk yang bawa CPO ini dapat mengganti platnya ke plat BN. Biar bayar pajak ke Babel, ini bocor pendapat daerah kita. Kepada bupatinya, jangan alasan karena ini bukan kewenangan mereka. Tapi yang ini masih wilayah mereka, jadi mereka harus bertanggung jawab karena yang mengizinkan (pabrik) sawit ini adalah mereka,” ucap Rina.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa (Kades) Nyelanding, Nurdin. Ia tidak menampik bahwa mulai rusaknya jalan ini sudah terlihat sejak berdirinya pabrik pada November 2022 yang disebabkan oleh tingginya mobilitas truk pengangkut CPO yang melintas.

“Jeleknya jalan yang kita lihat ini memang baru terjadi sekitar 2-3 bulan ini, kondisi diperparah dengan musim hujan,” jelasnya.

Dibeberkan Nurdin, berdasarkan catatan pemerintah desa, sedikitnya ada 25 titik yang masuk kategori rusak ringan dan rusak parah, bahkan ada di dalam perkampungan warga. Hanya saja pihaknya tak bisa bersikap kerap terhadap perusahaan yang dinilai sangat membantu perekonomian masyarakat.

“Memang ada perhatian perusahaan, tapi belum maksimal. Alhamdulillah sekarang sudah ada ibu Rina dari DPRD provinsi bersama dinas provinsi yang sudah melihat langsung keadaan jalan, kami sangat berharap agar ada solusi jalan ini dapat diperbaiki secepatnya dan sebaik-baiknya supaya akses ini mulus dilalui. Itu harapan masyarakat kita,” ucap Nurdin.

banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!