Bangka Belitung

Pemprov Babel Perkuat Sinergi Ketahanan Pangan untuk Transformasi Ekonomi Bangka Selatan

×

Pemprov Babel Perkuat Sinergi Ketahanan Pangan untuk Transformasi Ekonomi Bangka Selatan

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, OkeyBung.com – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Sugito, bersama Pjs Bupati Bangka Selatan dan jajaran pemerintahan tingkat kecamatan hingga desa, menyepakati sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan desa dalam memperkuat ketahanan pangan. Hal ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Transformasi Ekonomi Kabupaten Bangka Selatan di Balai Daerah, Rumah Dinas Bupati, Rabu (2/10/2024).

Sugito menjelaskan bahwa 20% dari dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan. Setiap desa diminta untuk bermusyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat guna menentukan prioritas pembangunan berbasis potensi lokal.

Kepulauan Bangka Belitung, dengan kekayaan geografisnya, memiliki lahan luas yang belum digarap optimal untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan pariwisata. Namun, Sugito mengingatkan tentang keterbatasan cadangan timah, yang diperkirakan habis dalam 25 tahun jika eksploitasi terus berlangsung pada tingkat 90.000 ton per tahun, berdasarkan data Kementerian ESDM.

Ia juga menyoroti capaian penting Kepulauan Babel sebagai salah satu dari tiga provinsi yang berhasil terbebas dari desa tertinggal pada tahun 2021, bersama Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Prestasi ini dilihat dari ketahanan ekonomi, sosial, dan ekologi, yang kemudian diikuti oleh provinsi lain pada tahun-tahun berikutnya.

Sugito menekankan perlunya desa yang kuat dan berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi, solid secara sosial, dan bermartabat secara budaya. Desa harus mampu menjalankan kewenangannya, memanfaatkan potensinya untuk mandiri secara ekonomi, serta menjaga modal sosial dan budaya.

Dalam konteks Bangka Selatan, ketahanan pangan telah mencapai indeks 3,78, dengan kontribusi sektor pertanian sebesar 64%, perikanan 18%, perkebunan 11%, dan peternakan 7%. Hal ini menunjukkan potensi besar Bangka Selatan dalam menopang pertumbuhan ekonomi daerah.

Program “Ketapang Bergema” (Ketahanan Pangan Bergerak Bersama) juga diluncurkan secara simbolis melalui penanaman jagung serentak di lahan kosong Halaman Rumah Dinas Bupati, yang melibatkan berbagai pihak dari tingkat kabupaten hingga desa.

Sugito menutup dengan optimisme bahwa potensi daerah, meskipun terbatas, dapat dioptimalkan melalui sinergi antar sektor untuk mendukung transformasi ekonomi Bangka Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *