Pangkalpinang, OkeyBung.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Kep. Babel) tengah menyiapkan langkah konkret untuk mengoptimalkan potensi dan keunggulan tiap desa, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang mendominasi wilayah tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel, Sugito, mengungkapkan bahwa dari 309 desa dan 84 kelurahan yang tersebar di Bangka Belitung, 78 persen wilayahnya merupakan kawasan pedesaan.
“Namun, saya melihat bahwa pengembangan potensi desa belum dimanfaatkan secara maksimal,” ungkapnya dalam sebuah talkshow bersama Harian Bangka Pos bertema Kontribusi Desa Meningkatkan Ekonomi Bangka Belitung di Kantor Bangka Pos, Jumat (11/10).
Sugito menjelaskan bahwa ada empat indikator yang menunjukkan kemajuan desa kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, kekuatan sosial, dan martabat budaya.
Meski demikian, berbagai tantangan masih menghadang, terutama kurangnya sinkronisasi antara kebijakan pemerintah provinsi dengan desa-desa. Hal ini disebabkan oleh minimnya pendampingan dan advokasi yang bertujuan untuk membentuk klaster desa berdasarkan potensi masing-masing.
“Contohnya, bagaimana kita mengembangkan desa wisata berkelanjutan dengan mengutamakan pelestarian alam sebagai konsep sustainable tourism yang dapat menarik wisatawan,” jelasnya.
Selain itu, Sugito juga menekankan pentingnya program Ketahanan Pangan Bergerak Bersama (Ketapang Bergema) yang baru-baru ini diluncurkannya. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah, dengan mengoptimalkan dana desa yang 20 persen dialokasikan untuk ketahanan pangan.
“Setiap desa memiliki potensi, baik itu di sektor pariwisata, perikanan, peternakan, atau perkebunan. Potensi-potensi tersebut harus dioptimalkan,” tambahnya.
Sugito berharap, dengan terlaksananya klasterisasi potensi desa, lapangan kerja baru akan tercipta di tingkat desa, sehingga perekonomian desa dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.