PANGKALPINANG, OkeyBung.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi yang membahas strategi peningkatan pertumbuhan ekonomi pada Senin (9/12/2024). Rapat tersebut berlangsung di Smart Room Center, Kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Budi mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang menunjukkan tren pelemahan. Hal ini, menurutnya, bertolak belakang dengan perkembangan sektor UMKM yang semakin pesat.
“Yang kami fokuskan saat ini adalah bagaimana kita dapat berkoordinasi dengan BPS untuk mendapatkan strategi khusus terkait pertumbuhan ekonomi di Kota Pangkalpinang,” ujar Budi.
Ia menambahkan bahwa salah satu penyebab lemahnya pertumbuhan ekonomi adalah tingginya angka pengangguran di Kota Pangkalpinang.
Selain itu, rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri RI juga mengungkapkan bahwa Pangkalpinang masuk dalam daftar 42 kabupaten/kota yang masih terbuka soal ketersediaan lapangan pekerjaan.
“Kita berada di posisi paling bawah. Seharusnya, kita tidak masuk dalam daftar 42 itu. Artinya, kita perlu mempromosikan Pangkalpinang agar investasi dapat masuk ke Kota Pangkalpinang,” jelas Budi.
Ia juga menyebut bahwa penutupan smelter di daerah tersebut turut memberikan dampak signifikan terhadap kondisi ekonomi.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kota Pangkalpinang tengah menyusun berbagai langkah strategis guna membuka lapangan pekerjaan dan menekan angka pengangguran. Salah satu upaya tersebut adalah melalui penyelenggaraan job fair yang berhasil membuka 500 lapangan pekerjaan baru. Selain itu, pengembangan UMKM juga terus dioptimalkan sebagai solusi untuk mengurangi tingkat pengangguran.
“Lapangan pekerjaan harus terus kita buka, seperti pada job fair kemarin, dan hasilnya harus dilaporkan agar pengangguran dapat berkurang. UMKM juga menjadi salah satu sektor yang kami andalkan untuk mengurangi pengangguran,” tambahnya.
Budi menutup rapat dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menciptakan lapangan pekerjaan serta mendorong kembali pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang.
“Kita harus berkolaborasi dalam segala hal. Belanja kebutuhan lokal juga perlu kita prioritaskan. Jika ada pengadaan barang, belilah produk dari dalam kota,” pungkasnya.