PANGKALPINANG, OkeyBung.com – PT Timah Tbk secara konsisten melaksanakan reklamasi laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah langkah dilakukan perusahaan untuk menjaga ekosistem pesisir seperti artificial reef hingga restocking biota laut.
Sejak 2016 hingga 2024, PT Timah telah menenggelamkan ribuan artificial reef dan fish shelter di berbagai titik perairan Bangka Belitung. Habitat buatan ini terbukti mampu menjadi tempat tumbuh kembang terumbu karang dan rumah bagi ikan, sehingga membantu meningkatkan kembali populasi biota laut.
PT Timah juga melakukan transplantasi karang, penanaman mangrove, serta restocking kepiting bakau yang dilaksanakan Provinsi Kepulauan Riau. Upaya ini tidak hanya berfungsi memulihkan ekosistem, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan yang merasakan peningkatan hasil tangkapan.
Medio Januari-Juni 2025, Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID ini juga telah melaksanakan program reklamasi laut seperti merestocking 4.012 ekor cumi, restocking kepiting bakau sebanyak 1.400 ekor, memasang penahan abrasi sebanyak 250 meter dan menanam mangrove seluas 1,5 hektar.
Dalam melaksanakan reklamasi laut, PT Timah Tbk juga memberdayakan masyarakat di wilayah operasional dan juga Pemerintah Daerah. Melalui program reklamasi laut diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan, reklamasi laut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan prinsip pertambangan berkelanjutan.Upaya ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin terkait ekosistem laut dan aksi iklim.
“Reklamasi laut menjadi bagian penting dari komitmen perusahaan untuk melaksanakan praktik pertambangan yang baik dan berkelanjutan. Reklamasi bukan hanya sekadar tanggung jawab tapi upaya bersama untuk menjaga ekosistem pesisir,” kata Anggi.
Anggi menambahkan, selain melaksanakan reklamasi laut, PT Timah juga melaksanakan reklamasi darat dalam bentuk revegetasi dan penghijauan yang dilaksanakan di lahan bekas tambang.
Program reklamasi laut PT Timah telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kehadiran terumbu buatan dan coral garden tidak hanya berdampak pada ekosistem, tetapi juga meningkatkan hasil tangkapan dam membuka peluang bagi pengembangan wisata bahari di Bangka Belitung.
Dosen Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Bangka Belitung, Indra Ambalika Syari mengatakan PT Timah merupakan pionir dalam melaksanakan reklamasi laut.
Menurutnya, program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah seperti artificial reef ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pesisir. Bahkan coral garden yang ditenggelamkan bahkan telah menjadi habitat alami.n
“PT Timah melaksanakan penambangan di laut dan telah menunjukkan perhatiannya terhadap ekosistem laut, tidak hanya menambang tapi juga melaksanakan rehabilitasi laut melalui reklamasi. PT Timah perintis atau pionir dalam melaksanakan reklamasi laut, sehingga perusahaan tambang lainnya meskipun belum signifikan juga sudah mulai melaksanakan reklamasi,” kata Indra.
Menurutnya, inisiatif reklamasi laut yang dilakukan PT Timah merupakan upaya untuk menjaga ekosistem laut dan pesisir berkelanjutan.
“Dengan inisiatif awal dari PT Timah melakukan reklamasi laut menjadi role model bagi perusahaan tambang lain untuk ikut bertanggung jawab terhadap ekosistem laut dengan reklamasi. Reklamasi laut yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan melibatkan masyarakat lokal tidak hanya memberikan dampak pada ekosistem tapi juga ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Melalui program reklamasi laut, PT Timah berusaha menghadirkan kembali kehidupan bawah laut. Reklamasi laut menjadi jembatan antara aktivitas industri dan keberlanjutan lingkungan, demi memastikan ekosistem tetap hidup, seimbang, dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. (*)