PANGKALPINANG, OkeyBung.com – Anggota DPRD Bangka Belitung Rina Tarol kembali menaruh perhatian seriusan terhadap pengelolaan dana kesehatan hingga pengadaan alat kesehatan yang akan berdampak terhadap kualitas dan akses pelayanan publik atas selain merugikan keuangan negara.
Kabar hilangnya alat kesehatan di RSUP Ir. Soekarno Babel tak luput jadi perhatiannya. Padahal beberapa waktu lalu, Polda Babel baru saja mengungkap dugaan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di rumah sakit serupa.
Rina Tarol pun mendesak dilakukannya pengawasan serius terhadap dugaan penyalahgunaan alias penyelewengan aset maupun anggaran kesehatan disetiap fasilitas kesehatan milik pemerintah di Bangka Belitung.
“Padahal barang ini (empat ventilator) sebelumnya ada, tapi kok tiba-tiba hilang,” katanya saat dikonfirmasi Aksara Newsroom, Jumat (25/4).
“Kemarin kami sudah meminta kepada Inspektorat dan APH untuk turun menyelidikinya, karena ventilator ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kita sejauh ini kerap menerima laporan penolakan pasien ICU atau darurat karena ketiadaan ventilator,” ungkap Rina Tarol.
Rina mengaku heran pasca diduga telah raibnya aset kesehatan yang jika dirupiahkan nilainya bisa mencapai ratusan juta untuk satu unitnya tersebut. Sesalnya, padahal keberadaan ventilator sangat dibutuhkan masyarakat hendak masuk ruang ICU.
“Ini harus ada yang bertanggungjawab,” kata dia.
Rina kembali mendesak pengawasan serius hingga penindakan terhadap penyalahgunaan alkes maupun anggaran kesehatan agar ditindak serius oleh pihak berwenang. Menurutnya, minimnya atensi tidak menutup kemungkin akan rentan dilakukan penyelewengan.
“Ini menjadi PR kita bersama, bagaimana mohon kiranya, baik itu bupati, gubernur, walikota, baik itu kejaksaan dan APH untuk menjadikan atensi khusus proyek-proyek yang ada di rumah sakit,” kata dia.
“Karena sebagaimana kita ketahui proyek-proyek di kesehatan atau rumah sakit ditenggarai menjadi bancakan oknum tidak bertanggungjawab. Kalau tidak pernah ada atensi sampai kapan pun proyek di rumah sakit akan menjadi bancakan oknum tidak bertanggungjawab, padahal ini menyangkut nyawa manusia dan uang rakyat,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, bahkan perlunya penelusuran maupun audit menyeluruh proyek-proyek atau peruntukan pengadaan alat kesehatan hingga indikasi klaim BPJS bodong.
“Tolong kiranya yang punya kewenangan periksa turun hal ini untuk menyelamat rumah sakit yang ada di Bangka Belitung,” kata dia.
Rina tidak menampik dampak yang ditimbulkan seperti menurunnya kualitas pelayanan kesehatan hingga akses yang terbatas. Menurutnya jika biarkan berlarut-larut tentunya hal ini sangat merugikan masyarakat dan keuangan negara. Bahkan berkaca dari sejumlah kasus, ia tidak menampik anggaran kesehatan sangat rentan jadi ajang bancakan. (hjk/dd)