DPRDPangkalpinang

Rumah Singgah Pangkalpinang di Menteng Jakarta Jadi Sorotan DPRD

×

Rumah Singgah Pangkalpinang di Menteng Jakarta Jadi Sorotan DPRD

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG, OkeyBung.com – Keputusan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang menyewa rumah singgah di kawasan elit Menteng, Jakarta, dengan biaya fantastis Rp 300 juta per tahun, menjadi sorotan tajam DPRD Pangkalpinang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Selasa (31/12/2024).

Lokasi rumah singgah yang dianggap terlalu mewah ini memancing kritik keras karena dinilai tidak efektif dan ekonomis bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

Selain anggarannya yang tinggi, lokasi rumah singgah ini juga disebut kurang strategis karena jauh dari fasilitas umum dan transportasi publik. Status kepemilikan rumah singgah ini turut memunculkan pertanyaan.

Selain nilai sewa dan keberadaan rumah singgah di Jakarta, Wakil Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, Bangun Jaya juga mempertanyakan alasan penambahan kontruksi bangunan di rumah singgah Palembang, yang statusnya disewa dan belakangan menjadi temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) .

“Selain isu nepotisme beasiswa suami direktur RSUD ke China, tolong jelaskan dan kepemilikan rumah singgah di  Menteng, Jakarta. Ini untuk pribadi apa untuk masyarakat. Selanjutnya Rumah singgah di Palembang, itu ada pembangunan menggunakan APBD, itu bangun apa, seperti apa, yang jelas ini menggunakan APBD,” tanya Wakil Ketua DPRD Pangkalpinang, Bangun Jaya.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Muhammad Iqbal merasa heran jika alasannya ialah keberadaannya dipilih dekat RSCM, apalagi harus mewah ketimbang kegunaan dan manfaatnya.

Menurut Iqbal, bahkan tidak hanya buang-buang uang saja, akan tetapi nilainya memang cukup fantastis.

“Bukan terlalu besar memang sangat besar,” katanya.

Lantaran jika klaim alasannya dekat RSCM, menurut Iqbal, ada kawasan yang lebih dekat dengan RSCM dan dirasa biaya relatif lebih murah ketimbang kawasan elit di Menteng, yakni Matraman, Salemba, Pramuka hingga Cempaka Putih.

“Saya setuju dengan apa yang sudah pimpinan katakan mengenai rumah singgah ini tidak perlu bermewah-mewahan, apalagi di kawasan yang ini paling mahal di Jakarta, tapi juga se-Indonesia, karena rumah dari banyak dan juga pejabat-pejabat negara juga ada di sana,” kata Ketua Komisi II DPRD Pangkalpinang, Muhammad Iqbal.

Menurut Politisi Gerindra bahwa daripada mengeluarkan biaya untuk penyewaan rumah singgah mencapai ratusan di kawasan elit itu, seharusnya lebih baik dialokasikan untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan di Pangkalpinang dan program prioritas lainnya.

Iqbal menyatakan setuju dengan apa yang dikatakan Wakil Ketua DPRD Pangkalpinang, Bangun Jaya, alasan yang disampaikan klise alias kerap digunakan.

“Itu alasan klise kalau cuma deket dari RSCM, makanya saya bilang tadi ada banyak daerah yang juga dekat dari RSCM, yakni Manggarai juga dekat akses juga lebih banyak untuk angkutan umum,” kata Iqbal.

“Kita nggak perlu harus lewat ijon properti, karena dengan apa mungkin seringnya teman-teman dari dinas kesehatan kunjungan kerja ke Jakarta. Kawasan menteng ini yang saya sebutkan tadi memang ini kawasan elit se-Indonesia, rumahnya wapres di sana, rumahnya Ibu Megawati di sana, jadi untuk apa pertimbangan dari dinas kesehatan,” tanya Iqbal.

“Saya rasa di daerah Matraman, Cempaka Putih, Salemba hingga Pramuka itu dengan biaya yang jauh lebih murah daripada di Menteng, juga bisa dapat dengan luasan wilayah rumah yang nanti disewakan itu juga cukup besar jadi daripada membuang-buang biaya yang terlalu besar itu,” ujarnya.

Iqbal lantas mempertanyakan alasan pasti dipilihnya kawasan Menteng.

“Kawasan menteng ini yang saya sebutkan tadi memang ini kawasan elit se-Indonesia, rumahnya wapres di sana, rumahnya Ibu Megawati di sana, jadi untuk apa pertimbangan dari dinas kesehatan,” tanya Iqbal

Ia kembali melanjutkan bahwa keberadaan rumah singgah ini juga tidak representatif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Terus pasien-pasien yang memang nanti mau berbelanja kebutuhan sehari-hari juga saya rasa di luar Menteng itu jauh lebih representatif, kita tahu sama tahu ada beberapa banyak Indomaret-Alfamart ataupun toko kelontong yang bisa kita temui di situ,” kata Iqbal.

Merespon pertanyaan itu, Plt Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Tri Wahyuni menjelaskan bahwa rumah singgah sebelumnya yang di Jalan Pasuruan kerap dikeluhkan oleh masyarakat yang berkunjung lantaran disebabkan berbagai hal.

“Pertama terkait dengan kamar mandi di sana hanya punya dua kamar mandi, satunya hanya untuk toilet saja. Adapun kapasitas kamar di sana kami sebanyak 13 kamar dengan untuk jumlah pasien sebanyak 26 orang, dan terakhir karena rumah tersebut rumah tua banyak sekali kebocoran,” kata dia.

Selain itu tanggapan pemilik rumah untuk perbaikan, ia melanjutkan, oleh pihaknya telah berusaha menyampaikan kepada pemilik rumah atau owner rumah tersebut namun tak ditanggapi.

“Tapi tidak ditindaklanjuti, terakhir bocor parah itu dari bulan Februari,” ujarnya.

Adapun dijelaskannya, nilai kontrak rumah tersebut sebesar Rp 318 juta per tahun. Menurut dia nilai tersebut lebih murah dibandingkan rumah singgah sebelumnya.

“Kapasitas rumah baru ini lebih luas dapat sekitar 16 kamar dengan kamar mandi sebanyak 8 kamar mandi. Salah satu pertimbangan kami agar pasien juga tidak terlalu jauh,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *