Beltim, OkeyBung.com – Penjabat (Pj) Ketua Pembina Posyandu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dya Sugito mengajak warga untuk rutin datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Hal ini disampaikannya saat dirinya berkunjung ke Posyandu Sejahtera Mandiri yang berlokasi di Desa Batu Penyu, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur pada Kamis (13/9/2024).
“Dalam upaya kita mengentaskan stunting salah satunya yakni dengan menggerakkan seluruh sasaran mulai dari ibu hamil, ibu dengan balita, hingga calon pengantin untuk rutin datang ke posyandu,” ujarnya saat memberi arahan.
Dya Sugito menuturkan bahwa peran posyandu di tengah masyarakat sangat penting dalam hal mengentaskan stunting.
“Karena pada prinsipnya kekuatan utama posyandu ada pada deteksi awal terkait dengan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita yang dilakukan secara rutin, sehingga bila ada masalah pada pertumbuhan anak di usia 0-23 bulan dapat segera terdeteksi,” ujarnya.
Lebih lanjut Dya Sugito menjelaskan bahwa stunting dapat dihindari sebelum anak berusia dua tahun (24 bulan). Pengisian kurva KMS yang dilakukan secara rutin oleh kader/petugas gizi/bidang di posyandu dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak.
“Sehingga jika ada balita yang dideteksi mengalami gangguan pertumbuhan di posyandu, dapat segera ditindaklanjuti untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan puskesmas atau rumah sakit,” jelasnya.
Untuk itu dirinya berharap peran aktif semua pihak agar turut bersinergi mulai dari camat, lurah, RT, hingga kader posyandu.
“Terlebih saat ini posyandu diperuntukkan untuk seluruh sasaran siklus hidup, yaitu: ibu hamil dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; serta usia produktif dan lanjut usia. Melalui posyandu, layanan sosial dasar bidang kesehatan untuk seluruh siklus hidup menjadi lebih dekat ke masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Dya Sugito mengapresiasi para kader posyandu yang telah menyumbangkan tenaga dan waktunya untuk berjuang bersama di posyandu, baik itu posyandu balita, remaja, maupun lansia.
“Kita tahu bahwa salah satu kunci keberhasilan penanganan stunting berawal dari deteksi dini kasus dan edukasi pencegahan oleh para kader posyandu. Oleh karenanya, menjadi penting untuk terus meningkatkan literasi dan berbagi pengalaman dengan para kader agar posyandu menjadi semakin berdaya dan efektif dalam mencegah dan menangani kasus stunting,” pungkasnya.