Zen Adebi Akan Laporkan Wartawan dan Media ke Dewan Pers

Zen Adebi. (Foto: Istimewa).

Jakarta, Okeybung.com – Beredarnya berita-berita dari salah satu media online di Provinsi Bangka Belitung yang sering menerbitkan berita yang isinya dianggap tidak mengikuti kaedah-kaedah penulisan berita secara benar alias kacau, Jurnalis Babel Zen Adebi akan melaporkan wartawan dan media itu kepada Dewan Pers.

Bacaan Lainnya

Hal itu menurut Zen Adebi apa yang dilakukan oleh wartawan dan media tersebut sudah merendahkan harkat dan martabat wartawan (jurnalis) di Provinsi Bangka Belitung, karena rangkuman isi berita itu sering membuat pembaca minum bodrex setelah membacanya.

“Beberapa pembaca berita itu, usai membacanya langsung minum obat sakit kepala (bodrex/paramex) karena merasa pusing dengan narasinya,” kata Zen, Sabtu (4/3/2023) di Hotel Travel, Mangga Besar, Jakarta.

Disebutkannya, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks berita adalah penggunaan bahasa, fakta di lapangan, ketepatan isu, kebahasaan, serta kemampuan penyampaian informasi.

“Jadi ada hal-hal yang harus diperhatikan sewaktu menulis berita, jangan asal terbit saja, perhatikan kaidah-kaidahnya, perhatikan cara menulis berita yang baik serta benar. Sebab berita yang nantinya dimuat di media massa akan mempunyai kiprah yang sangat penting sehingga jangan menjadi berita yang asal info buat masyarakat,” katanya.

Namun, kata Zen, Wartawan itu adalah sosok pelapor atau pembuat berita, menjadi seseorang wartawan tentu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan tidak boleh asal-asalan ketika sedang membuat sebuah informasi.

“Perlu adanya penggalian liputan sedalam-dalamnya pada sebuah insiden sebelum menulis sebuah info, hal ini dilakukan guna memenuhi berita yang diharapkan oleh masyarakat. Dalam membuat informasi diperlukan sebuah keterampilan dan penguasaan dasar penulisan supaya pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dan tersampaikan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Zen juga mengatakan ada seseorang di Kabupaten Bangka yang kemana-mana sering mengatasnamakan sebagai wartawan, namun menurut informasi dari rekan-rekan wartawan di Kabupaten Bangka, orang tersebut tidak bisa membaca dan menulis, namun memiliki Id Card sebagai wartawan.

“Ada seorang yang mengaku wartawan, namun menurut informasi dari rekan-rekan wartawan, orang tersebut tidak panda membaca dan menulis. Ini juga akan kita laporkan kepada Dewan Pers.Karena sangat memalukan kalau ada wartawan yang tidak pandai membaca dan menulis tapi mengaku wartawan,” terangnya.

Pos terkait

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar